Rabu, 07 Maret 2012

Puisi : Mencari Siapa yang kata Orang disebut Tuhan


MENCARI SIAPA YANG KATA ORANG DISEBUT TUHAN


Dibawah lembayung senja lazuardi,
termenung aku terbang ke masa lalu,
menyesali hidup dalam kehidupan,
mencari siapa itu yang kata orang di sebut tuhan.

Separuh hidup mungkin telah ku jalani,
namun aku buta akan siapa yang kata orang disebut tuhan.
Kurasa akulah dia,
karena yang menentukan hidup adalah aku,
tanpa yang kata orang disebut tuhan.

Puas ku tapaki lorong kehidupan.
Pengap,gelap, penuh liku.
Bercampur luka dalam derita.

Aku..
Berontak dengan nalarku,
berontak dengan hitam dan putih.
Tersudut antara iya dengan ketIdakpastian.

Dalam lamunan...
tersirat untuk mencarinya.

Ayunan langkah membelah pekat.
Hanya paduan suara, dzikir mahluq gelap,
Dan nyanyian sepasang kelelawar,
dengan irama kepak sayap,
terdengar memecah kebisuan.


Dimana Engkau?

Satu dua langkah terbuang percuma,
tak ada ayat tentang keberadaannya.
Setengah keputus asaan menghampiri,
membuat aku lupa akan apa-apa.


Sebuah suara memanggil namaku,
tersentak dari tidur di mimpi gelap,
di penghujung 2/3 malam.

Suara aneh itu,
terpancar dari ujung menara bangunan berkubah.
Suara aneh itu,
membuka mata,telinga dan hati.
Suara aneh itu,
Menggetarkan,merontokkan patrian kemunafikan.
Suara itu mengundangku untuk kembali,
kembali dari tidak menjadi ya,
dari batil menjadi hak.
dari buta menjadi kepastian.

Allahu akbar...
demikian suara itu berkumandang.

Suara aneh itu membawaku pada-Nya.
Membawa kepada yang “kataku” disebut Tuhan....



Larena Dwi Rahma.
Sukabumi,5 maret 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar